Hai teman-teman..
kali ini aku mau bahas tentang sebuah novel. Sebelumnya, siapa sih yang nggak
tau apa itu novel? Kalo nggak tau aku kasih tau deh! Novel itu karya fikisi
yang ditulis secara naratif, biasanya dalam bentuk cerita-cerita gitu. Nah! Di Indonesia
banyak sekali penulis-penulis novel yang sangat hebat dan terkenal, salah
satunya nih.. yang aku suka.. Darwis Tere Liye atau yang sering disebut Tere
Liye saja. Dari semua karya-karya Tere Liye.. ini adalah buku terbaru yang
berjudulkan ‘BUMI’.
Kenapa diberi judul BUMI? Jangan-jangan ceritanya tentang
sejarah pembentukan BUMI. Kalu gitu ini mari kita simak sinopsinya..
“Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh.
Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya
dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan.
Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.
Aku
sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri
sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku,
Raib. Dan aku bisa menghilang.”
Jadi, novel ini
bukan menceritakan bagaimana sejarah pembentukan bumi ya kawan-kawan! Novel ini
menceritakan tentang sorang gadis remaja yang bernama Raib yang didalam novel
ini diceritakan sebagai seorang petarung Klan Bulan pertama yang lahir di Bumi,
Raib mempunyai teman bernama Seli dan ternyata Seli juga merupakan petarung
Klan Matahari pertama yang lahir di Bumi, dan ada juga Ali dia sering disebut
dengan Makhluk Tanah/ Makhluk Rendah/ Klan Bumi. Raib memiliki kekuatan yang
sangat hebat! Dia bisa menghilangkan apa saja, memukul benda-benda besar, dan
melompat yang sangat jauh, Seli mempunyai kekuatan yang hebat juga!
Mengeluarkan petir dari tangannya dan bisa mengangkat benda apa saja tanpa
harus menyentuhnya dan Ali walaupun dia tidak memiliki kekuatan dia adalah
orang yang paling briliant dia bisa membuat alat-alat yang canggih dan pembuat
strategi yang handal. Mereka bertiga dipersatukan untuk menyelesaikan sebuah
misi! Namun, diakhir cerita dalam novel ini ternyata kisahnya masih akan
bersambung dibuku selanjutnya yang berjudul ‘BULAN’.
Kalimat yang paling aku suka di alam
novel ini adalah “Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apapun
yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali
jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban .
Masa lalu, hari ini, juga masa depan.”
0 komentar:
Posting Komentar