Selasa, 25 Maret 2014

Resensi Udah Putusin Aja!

Resensi Udah Putusin Aja!

IDENTITAS BUKU
Judul                             : Udah Putusin Aja!
Penulis                          : Felix Y.Siauw
Visual                           : Emeralda Noor Achni (ALFATIH STUDIO)
Penerbit                        : Mizania
Kota Terbit                   : Bandung
Tahun Terbit                  : 2013
Cetakan                        : ke-IX
Jumlah Halaman            : 180 halaman
Harga Buku                  : Rp 59.000
ISBN                           : 978-602-9255-43-0
SINOPSIS BUKU
Udah Putusin Aja adalah kata yang tepat dan relevan untuk menggambarkan keadaan remaja zaman ini. Lihat saja mereka yang pacaran, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang belum cukup umur. Awalnya semua terasa indah tak bercela, menyenangkan, dan jenaka. Memang setan pandai menipu mulanya selalu lapang. Sampai akhirnya nafsu mengambil alih akal dan melahirkan malu yang mencoreng wajah kehidupan. Pacaran memang tak selamanya berujung pada zina, namun semua zina berawal dari pacaran. Allah yang menjadikan rasa cinta antara jenis yang berlawanan, sama seperti Allah jadikan rasa cinta manusia terhadap apa pun yang diinginkan dunia. Lebih tinggi dari itu, Allah menjadikan rasa cinta dan kasih sayang sebagai tanda bagi orang  yang beriman.
Awalnya biasa saja, namun tidak tahu kapan muncul rasa. Anda jatuh cinta? Bila Anda sudah merasa jatuh cinta, kami ucapkan selamat! Karena itu Anda normal dan baik-baik saja. Memang cinta itu datang karena terbiasa. Itulah fitrahnya. Namun, bukan berarti ketika Allah mengaruniakan rasa cinta sebagai fitrah kepada manusia, lantas kita bisa mengekspresikannya sesuai kehendak kita, seperti apa pun yang kita inginkan. Islam memandang cinta itu agung dan suci, maka dari itu perlu diatur, dan aturannya tidak tanggung-tanggung, langsung dari Pencipta manusia, Allah SWT. Kebanyakan muslim, khususnya remaja, beranggapan bahwa pacaran adalah tanda kedewasaan. Bukan pacaran namanya jika tidak berpegangan, berciuman, meraba-raba, atau segala perbuatan lain yang meninggikan syahwat. Berkenalan mungkin benar, tapi terbatas hanya fisik yang dikenali. Tidak diragukan lagi bahwa pacaran adalah jalan bebas hambatan menuju zina dan ini hal yang sangat memprihatinkan.
Dalam pandangan Islam, pacaran adalah bagian dari aktivitas maksiat. Islam mamandang lelaki dan wanita sama dalam penciptaan dan kemuliannya, namun berbeda dalam hal fungsi dan penempatannya. Islam menggariskan bahwa perempuan harus menutup aurat di hadapan lelaki yang bukan mahramnya dan tidak melakukan tabbaruj yang dapat menggoda lelaki. “pacaran nggak ngapa-ngapain, kok, Cuma pegangan tangan.” Tau gak, “Cuma” itu kata yang berbahaya, karena semua kemaksiatan awalnya juga “Cuma”. Selingkuh itu awalnya, ya,”Cuma” teman. Hamil itu juga awalnya “Cuma” pegangan. Bilang sayang tapi membahayakan, bilang cinta tapi menjerumuskan! Cinta disempitkan dalam arti pacaran, yang terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan. Coba pikirkan baik-baik! Jika sebelum halal saja sudah berani katakan sayang kepadamu, jangan heran bila setelah menikah ia berani katakan itu kepada wanita lain, toh sama-sama bermaksiat kepada Allah.
Memiliki cinta itu luar biasa, namun sebelum akad semuanya bisa jadi berbahaya. Bisa mencintai itu sebuah anugerah. Tapi bila sebelum pernikahan, itu sesuatu yang salah. Menunda cinta sampai pada waktunya, itulah kata yang tepat. Cinta tidak dapat diciptakan atau dipaksakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat beralih bentuk. Yang muda yang menaati Allah, yang muda yang bercinta.

KEUNGGULAN
1.      Buku ini mengajarkan kita apa itu arti cinta tanpa melakukan perbutan maksiat.
2.      Buku ini merupakan bacaan menarik yang sangat inspiratif.
3.      Kata-katanya mudah dipahami.
4.      Buku ini juga ditulis dengan warna yang menarik dan dilengkapi dengan gambar.
KELEMAHAN
1.      Tata letak penulisaannya tidak runtut sehingga sulit untuk dibaca.
2.      Tidak adanya indeks mengenai dalil-dalil yang terdapat dalam buku.
KESIMPULAN
Buku yang menarik dan sesuai dengan keadaan remaja saat ini, terutama untuk wanita. Buku yang dapat memberitahu kita bagaimana bercinta tanpa mengurangi rasa cinta kepada Allah dan tanpa melakukan perbuat maksiat. Kata-katanya mudah dipahami dan sederhana sehingga tidak membuat pembaca bosan. Buku ini juga ditulis dengan warna yang menarik dan juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang dapat menghibur. Sangat bermanfaat dan cocok untuk remaja saat ini yang belum atau pun yang sudah siap menikah.


Senin, 10 Maret 2014

Pidato tentang Pendidikan Karakter

Assalamuallaikum,Wr.Wb.
Yang terhormat kepada para juri.
Yang saya sayangi teman-teman sekalian.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat wa’alfiat. Perkenankanlah saya untuk menyampaikan pidato singkat yang bertema..
PENDIDIKAN KARAKTER BAGI  PEMUDA INDONESIA
Apa sih pendidikan karakter itu? Pengertian pendidikan karakter adalah menitikberatkan kepada sikap maupun keterampilan. Jika kita lihat pada saat ini sangat relevan untuk memperbaiki krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, kekerasan anak-anak dan remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, dan pornografi, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter yang harus diterapkan oleh generasi muda.

Pernyataan ini mendorong kita untuk memperhatikan eksistensi pemuda di masa datang. Pemuda melambangkan semangat yang tidak pernah redup,  pemuda melambangkan keberanian yang tidak pernah luntur dan pemuda melambangkan kekuatan yang tidak mudah hancur. Karena alasan ini presiden pertama Ir.Soekarno, suatu ketika pernah berkata: BERIKAN KEPADAKU SEPULUH PEMUDA, AKAN KU GONCANGKAN DUNIA. Dari pernyataan ini kita dapat simpulkan bahwa Ir.Soekarno lebih menghargai pemuda daripada orang tua. Mengapa? Karena pemuda memiliki potensi yang baik dan mempunyai semangat yang besar yang dapat dibanggakan.

Teman-teman penerus bangsa!! Pendidikan karakter sangatlah menjadi perhatian berbagai negara di dunia. Kita harapkan saja bahwa generasi penerus bangsa ini juga mengedepankan pendidikan karakter, sehingga terbetuknya generasi yang tidak brutal, tidak meningkatnya pergaulan bebas, tidak berpesta minuman keras dan tidak berperilaku hal-hal yang tidak baik. Kita juga mengharapkan dapat berkurangnya tingkat korupsi di negeri ini.
Teman-teman sekalian!  Semoga saja pendidikan di negeri ini akan bertambah maju demi masa depan generasi penerus bangsa, dan  menjadikan manusia Indonesia menjadi lebih bermoral dan bersumber daya yang tinggi.

Demikian pidato singkat dari saya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, semoga kedepannya kita dapat menjadi pemimpin negara yang lebih baik. Cukup sekian dari saya,
Wa billahi taufiq wal hidayah, wa ridlo inayah

Wassalamuallaikum,Wr.Wb.

Jumat, 07 Maret 2014

Geerasiku Anti Korupsi, Why Not?





                   Mau dibawa kemana Negara kita?    
                     Jika DPR begitu saja…
                     Suap, korupsi, merajalela…
                     Mau dibawa kemana Negara kita?
                     Rakyat tak mau percaya lagi…
                     Tanpa ada tindakan pasti…
                     Tuk hentikan korupsi…
                     “ Armada Band- Mau Dibawa Kemana? {plesetan}”
            Kutipan lagu hasil plesetan di atas mungkin bisa menjadi bahan introspeksi pada diri pejabat akhir-akhir ini. Lagu yang terdengar lucu, menggelitik, sekaligus kritis, bukan? Kritikan yang bisa jadi membuat hati rakyat  semakin kesal pada ‘manusia-manusia yang berdasi di kantor pemerintahan’. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari rakyat Negara kita dicekoki oleh pemberitaan penggelapan uang (dibaca:korupsi) baik melalui media komunikasi elektronik seperti televisi dan radio maupun media cetak seperti surat kabar dan majalah.
            Miris memang, namun begitulah kenyataannya. Beberapa  wakil rakyat di kantor pemerintahan sana, seakan stay cool, tutup telinga, dan tertawa melihat keadaan rakyat yang kian merana.
            Kalau Indonesia mau memberantas korupsi, kita bisa sedikit belajar dari negeri tirai bambu, China. Perdana menteri China Zhu Rongji, tak segan-segan memberi hukuman berat bagi pelaku korupsi di negaranya, bahkan ia pernah berkata ‘untuk melenyapkan korupsi, saya menyiapkan 100 peti mati’  demikian kalimat terkenal yang diucapkan oleh beliau pada pelantikannya Maret 1998. Tak mau disebut sebagai orang yang hanya bisa berkata-kata beliau menambahkan ’99 untuk para koruptor dan 1 untuk saya bila saya berbuat sama’ ucapan ini membuktikan kesungguhan beliau dalam meghindari tindak korupsi, tidak hanya asal bicara, namun beliau juga memberikan aksi yang nyata seperti apa yang beliau ucapkan.
            berbeda dengan Indonesia yang mempropagandakan hidup sederhana sejak tahun 1952 oleh PM Wilopo, kemudian diulangi oleh mantan presiden soeharto tahun 1974, tetapi sampai detik ini korupsi justru menjalar dari ibukota sampai ke dusun-dusun. Menurut salah satu surat kabar di tahun 2008 menulis bahwa ada ada banyak cara dan upaya para pejabat atau penyelenggara Negara di berbagai lembaga, badan, maupun instansi untuk melakukan penyimpangan sampai penyelewengan uang Negara.
Setidaknya ada sebelas modus yang sudah tercium sebagai praktik korupsi tersebut, diantaranya :
1.      Pemberian bantuan partisipasi
2.      Bantuan perjalanan
3.      Bantuan hubungan baik
4.      Bantuan perawatan kesehatan
5.      Bantuan kegiatan
6.      Bantuan apresiasi
7.      Bantuan pembuatan rancangan UU
8.      Bantuan kegiatan kunjungan
9.      Bantuan untuk pemangku kepentingan
10.  Bantuan dalam kelayakan dan kepatutan
11.  Bantuan penempatan pegawai
            Berbagai kasus dan konflik yang menimpa bangsa-bangsa yang memiliki hamparan pulau dari sabang sampai merauke dan luas sekitar dua juta kilometer persegi ini sudah tentu mengancam perkembangan ekonomi rakyatnya. Sudah seperti ini, masih ditambah beberapa aksi korupsi yang secara tidak langsung berdampak pada ekonomi rakyatnya. Karena apa? Karena mereka mengambil hak yang  bukan seharusnya menjadi hak mereka.
Pola hidup hedonisme atau berorientasi pada kebendaan kini amat mewabah. Kalangan remaja menjadi sasaran empuk untuk terjebak menjadi hedonis, padahal mereka adalah generasi pewaris negeri kita. Bagaimana tidak? Lihat saja tayangan televisi berupa sinetron, iklan, dan film layar lebar kita, hampir sebagian besar memberikan panutan hidup mewah nan penuh prestise, ini berimbas pada generasi muda menjadi malu atau tidak percaya diri tampil apa adanya atau menjadi diri sendiri. Apabila sejak usia dini seseorang diajarkan hidup dalam kesederhanaan, tentu setiap manusia akan bisa mensyukuri apa-apa yang mereka miliki. Banyak orang menganggap pola hidup sederhana identik dengan kemiskinan. Sederhana berarti tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan. Tapi meskipun kedengarannya mudah, justru menerapkan pola hidup yang sederhana bisa menjadi amat sulit untuk sebagian orang.

Terlebih sejak usia dini sudah melakukan hal-hal yang tidak baik seperti mencontek ketika ulangan. Hal tersebut menanam rasa tidak percaya diri dan tidak jujur, dan pada akhirnya ketika sudah dewasa akan berbuat hal yang sama juga, karena sudah terbiasa secara diam-diam mengambil sesuatu yang bukan seharusnya milik mereka. Bayangkan saja? Mereka diajarkan berbohong sejak kecil, otomatis mereka seakan sudah terbiasa melakukannya dan semakin hari akan semakin professional.       
Untuk itu, penanaman jiwa yang bersih dan berkarakter baik itu sangat penting mengingat generasi muda adalah calon pewaris Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apabila diibaratkan seperti bangunan, maka apabila pondasi bangunan tidak kuat pasti bangunan itu tidak akan kokoh, dan sebaliknya apabila suatu bangunan dibangun dengan pondasi yang kuat, maka bangunan itu akan berdiri dengan kokoh.
Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang kokoh tidaklah semudah membalik telapak tangan. Indonesia membutuhkan suatu mekanisme arah dan tujuan yang tepat. Berikut beberapa cara agar menghindarkan pemuda dari tindakan korupsi :
1.      Menjadi diri sendiri
Jika kita membaca buku karya Tetsuko Kuroyanagi yang berjudul Totto-chan: A Little Girl at The Window, yang memiliki arti setidaknya masih ada orang yang percaya bahwa setiap orang terlahir layaknya kertas putih alias dengan watak dan kepribadian baik. Hanya saja watak atau kepribadian tersebut kemudian dengan mudah bisa rusak karena beberapa pengaruh.
2.      Bersikap jujur
Pemimpin jujur adalah modal awal yang mutlak diperlukan. Oleh sebab itu upaya penanaman karakter kejujuran pada seseorang pelan-pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam membentuk sifat, kebiasaan, dan kepribadian.
3.      Pandai menempatkan rasa peduli
Arti peduli sendiri adalah mepunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu (senasib, sehina, semalu, dsb) dan (rasa) setia kawan. Perasaan peduli muncul biasanya karena faktor kesetaraan atau kesamaan. Namun berbeda dengan orang yang tidak memiliki rasa peduli kepada sesama. Hal ini menyebabkan tidak adanya rasa solidaritas dan toleransi kepada sesama. Solidaritas harus ditempatkan pada posisi yang benar, yakni menegakkan kebenaran dan keadilan. Bukan kesewenangan atau mementingkan egois pribadi. Jika kita lihat pada sikap para koruptor, mungkin mereka merasa tidak peduli kepada rakyat-rakyat kecil yang sudak diambil haknya. Para koruptor hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu apa yang akan terjadi pada rakyat yang diambil haknya.
4.      Membiasakan hidup disiplin
Apasih disiplin itu? Seberapa pentingkah? Disiplin berasal dari kata disciple yang berarti belajar. Sementara pengertian disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Meskipun terkesan memiliki arti yang sedrhana, namun dalam penerapannya di  kehidupan sehari-hari dibutuhkan latihan dan komitmen sungguh-sungguh. Latihan tersebut tak jarang disertai pemaksaan diri sendiri. Disiplin adalah kunci dari kesuksesan seorang pemimpin. Disiplin memang tidak mudah, tapi dengan latihan yang terus menerus, komitmen pada perencanaan yang telah dibuat, maka akan membentuk sebuah kebiasaan yang positif dan mampu melatih diri menjadi konsisten.
5.      Bertanggunug jawab
            Rasa tanggung jawab merupakan cirri individu yang bisa diandalkan. Berani bertanggung jawab berarti siap menanggung resiko atas perbuatannya. Tak usah takut memikul beban tanggung jawab, sebab dengan membiasakan diri bertanggung jawab berarti kamu siap menjadi pemimpin yang handal di masa depan

            Demikian halnya dalam upaya pencegahan meningkatnya perbuatan laknat bernama korupsi. Disini generasi muda berperan besar dalam mengatasi masalah tersebut dikarenakan mereka adalah generasi penerus yang memegang tombak kejayaan Indonesia di waktu yang akan datang. Oleh karena itu, sudah seharusnya pemuda Indonesia memberikan partisipasinya dalam pembangunan di Indonesia. Pembangunan tidak hanya pada istana, infrastruktur jalan, kantor atau gedung, melainkan juga pada pada karakter bangsa yang amat mendukung. Karakter ini yang nantinya dapat mengemban amanah negara agar lebih baik, menurunkan bahkan menghilangkan angka korupsi di Indonesia. Peran pemuda saat inilah yang bisa menentukan nasib bangsanya, diam bukan selalu berarti emas tetapi kita harus stand and act berdiri dan bertindak untuk kemakmuran tanah pancasila kita. Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu.


Daftar pustaka :

·         KPK. 2008. “Kedisiplinan Dapat Dilatih Dengan Komitmen”. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).
·         KPK. 2008. “Mengapa Sulit Hidup Sederhana?”. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).
·         KPK. 2008. “Belajarlah Dari China”. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK)
·         KPK. 2008. “Harus Pandai Menempatkan Rasa Peduli”. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).
·         Setjen DPR RI. 2013. “Mengejar Ketertinggalan Dengan Berhenti Main-Main Anggaran”. Jakarta: Universitas Indonesia dan Biro Humas DPR RI.

·         Dinas Pendidikan Provinsi DIY. 2005. ”Impian Menuju Integrasi Bangsaku”. Yogyakarta: Dinas Pendidikan Provinsi DIY.

1 Tanah Air, 1 Bangsa, 1 Bahasa

           

“satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita” apakah lagu ini masih terngiang di hati para pemuda saat ini? Apakah kata satu nusa, satu bangsa, satu bahasa masih tercemin dalam sikap-sikap pemuda kebanyakan di Indonesia? Ini merupakan pertanyaan yang masih saya pikirkan. Lagunya sih hafal..., tapi penerapannya sangat langka saya temukan di kalangan pemuda, penjiwaan dalam lagu ini semakin memudar dan musnah. Lagu yang telah di ciptakan atas rasa senang ketika para pemuda yang pemberani dahulu dapat mengalahkan para penjajah di atas tanah pijakan kita, tumpah darah kita. Mereka bersatu dengan senjata seadanya melawan para penjajah! Jika kita lihat saat ini, pertumpahan darah terjadi diantara kita sendiri. Terutama para pemuda yang sering membuat kekacauan yang beritanya terus menjamur melalui media cetak, elektronik maupun dari mulut ke mulut. Kesan pertama melihat berita semacam ini adalah ‘Ngeri’. Dintaranya adalah tawuran antar pelajar, demo anarkis para mahasiswa, bahkan karena masalah ‘Virus Merah Jambu’ bisa sampai menelan korban. Tawuran sama sekali tidak menguntungkan, tapi mengapa harus dilakukan. Apakah dengan memenangkan keegoisan diri sendiri dapat membuat orang lain merasa bangga. Itu adalah tindakan yang bodoh dan tidak mencerminkan sama sekali para pemuda Indonesia. Apabila semua pemuda Indonesia bergantung pada keegoisan diri,apa kata dunia? Bukankah pemuda adalah cikal bakal penerus bangsa?
Jika terus-menerus seperti ini, maka apa yang akan terjadi? Apakah negeri ini akan damai, makmur dan sejahtera? Seperti yang orang lain inginkan. Jika di ingat, perjuangan para pahlawan kita yang berjuang meminta hak kemerdekaan selama berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun, dengan darah dan air mata mereka berjuang. 85 tahun yang lalu, gagasan besar terjadi dari para pemuda-pemuda Indonesia, tepatnya pada tanggal 28 0ktober 1928 di Jakarta Pusat terdapat sebuah pertemuan yang dinamakan KONGRES PEMUDA II.
              Para pemuda mengikrarkan teks yang disebut dengan teks SUMPAH PEMUDA. Yang berisi:
SOEMPAH PEMOEDA
·         Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
·         Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
·         Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Makna dari isi teks tersebut adalah 1 tanah Indonesia yang artinya kita mempunyai 1 tanah yang harus kita banggakan, tanah tempat kita lahir dan berpijak saat ini. Tanah tempat kita bersatu untuk seterusnya. Tanah yang akan kita perjuangkan hingga titik darah penghabisan. 1 bangsa Indonesia yang artinya kita lahir di Indonesia dan akan selamanya tetap menjadi bagian dari Indonesia. Walaupun jika kita berada di suatu tempat, tapi tetap kita ini terlahir di Indonesia. 1 bahasa yang artinya kita memiliki satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia yang akan selalu menjadi ikon komunikasi di Indonesia walaupun masih banyak masyarakat menggunakan bahasa daerah. Namun, bahasa yang menjadi kita satu kesatuan adalah baahasa Indonesia. Dan pada hari itu juga lagu Indonesia Raya di ciptakan oleh W.R.Supratman dan di kumandangkan pertama kali pada hari tersebut.
Dalam memaknai hari Sumpah Pemuda ini di harapkan para pemuuda dan pemudi Indonesia dapat bersatu dan juga agar dapat menjadi semangat bagi para pemuda untuk tidak mudah putus asa dan menyerah begitu saja dengan apa yang sedang di alami. Dan juga dapat menunjukan bahwa kita ini satu dalam hal apapun tidak ada perbedaan agama, latar belakang dan golongan di antara para pemuda. Sebagai perekat agar tidak terjadi perpecahan di antara sesama, saling menghormati dan menyayangi. Dan dapat menunjukan bahwa kita akan tetap satu di tanah air tercinta ini, tetap satu bangsa di negeri ini dan satu bahasa sebagai bahasa persatuan kita.

Jika kita lihat saat ini, apakah para pemuda saat ini mencerminkan makna dari isi Sumpah Pemuda. Apakah mereka menjalankan apa yang telah di ‘Sumpahkan’nya itu?. Fakta yang telah terjadi sekarang adalah maraknya aksi tawuran, pembunuhan dan pemerkosaan di kalangan pemuda. Bahkan dari tahun ke tahun pengguna narkoba semakin banyak di kalangan pemuda. Hampir setiap hari masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta di buat khawatir karena aksi-aksi para pemuda tingkat pelajar SMA/SMK yang suka membuat ricuh dengan tawuran, yang di dalamnya terjadi saling melempar batu, kayu, bahakan ada yang membawa senjata tajam untuk mengalahkan lawannya. Nyawa pun sempat melayang dari beberapa orang yang terlibat maupun yang tidak terlibat dalam aksi tawuran tersebut. Warga sekitar pun yang tinggal di tempat kejadian tawuran juga merasakan dampak dari tawuran tersebut semisal: kaca yang pecah, kebakaran rumah,  dan kerusakan benda-benda rumah yang lainnya. Dalam hal ini, polisi pun sempat mencegah beberapa aksi tawuran di beberapa titik tempat sering terjadinya tawuran, tapi hal itu percuma saja bahkan polisi pun juga di buat luka-luka. Apakah pemuda negeri kita harus selalu seperti ini?
Pembunuhan juga sering terjadi di kalangan pemuda, salah satu penyebabnya adalah ‘Virus Merah Jambu’. Cinta bisa menjadi penyebanya, jika ada seorang pemuda tidak menyukai jika kekasihnya dekat dengan teman pemuda yang lain. Hingga pada akhirnya, muncul rasa cemburu yang menyebabkan munculnya amarah yang menginginkan jika teman dekat kekasihnya itu tiada, dan pada akhirnya pemuda itu berfikir untuk membunuhnya dan segera merencanakan aksinya. Hanya karena cemburu nyawa orang bisa melayang begitu saja. Apakah aksi ini harus terus berjalan di kalangan pemuda Indonesia?
Pemerkosaan dapat terjadi juga di kalangan pemuda. Seks bebas, hingga rasa ingin mencoba obat-obat yang terlarang. Pemudi pun menjadi bulan-bulanan para pemuda yang ‘tidak waras’. Bahkan tak jarang pemuda tidak sungkan-sungkan untuk menyuruh pemudi untuk mengarbosi. Data BKKBN tahun 2010 menunjukkan:
Ø  Remaja yang hilang keperawanannya:
·         JABODETABEK: 51%
·         SURABAYA: 54%
·         YOGYAKARTA: 37%
·         BANDUNG: 47%
Dan KPAI mendapatkan hasil yang mencengangkan dari 12 kota besar di Indonesia:
·         92% pelajar pernah melakukan kissing, petting, dan oral sex
·         62% pernah melakukan hubungan intim
·         22,7% siswi SMA pernah melakukan aborsi
Apakah pemuda Indonesia akan berlaku seperti ini? Astaghfirullah! Mau jadi apa negeri kita ke depan? Kenapa negeri ini menjadi sangat menakutkan.
Coba kita ingat  perjuangan pahlawan-pahlawan terdahulu yang telah membebaskan negeri ini dari genggaman para penjajah. Apakah kita sudah lupa! Kenapa kita hanya bisa semena-mena memporak-porandakan negeri yang dulu telah di pertahankan oleh pejuang kita. Bahkan kita merusak negeri sendiri, itu lebih ‘keji’ daripada penjajah. Pejuang kita telah mempertaruhkan nyawanya hanya untuk kebebasan negeri ini dan kenyamanan untuk kelangsungan anak cucunya untuk hidup dengan aman. Tapi apa yang terjadi? Setelah 68 tahun kita merayakan kemerdekaan tanah air kita ini, tapi dari tahun ke tahun justru keadannya semakin buruk. Seharusnya bukan orang yang telah tua yang memikirkan nasib negeri kita, bukan presiden, MPR, DPR atau yang lainnya. Tapi ini adalah tugas kita, tugas yang muda. Seperti yang pernah dikatakan Ir.soekarno “berikan saya 10 pemuda, maka dapat menguncangkan dunia”. Jika yang dikatakan bapak Ir.soekarno hanyalah 10 pemuda saja dapat mengguncangkan dunia, maka apa yang terjadi  jika para pemuda Indonesia bersatu dari Sabang hingga Merauke. Sebaiknya kita mencontoh sikap-sikap pahlawan yang harus kita contoh. Seperti:
·         Keberanian: keberanian disini bukan berarti berani dalam hal-hal negatif tapi diambil yang positifnya saja. Keberaniannya untuk menjadi pemimpin yang baik, keberanian untuk melawan hal-hal yang buruk.
·         Semangat: semangat untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif, agar tidak putus asa, dengan selalu semangat akan membuat kegiatan apapun yang kita kerjakan tidak akan terasa berat. Tidak mudah ngantuk dan malas-malasan. Ajang perlombaan dapat menumbuhkan rasa semangat dalam diri kita
·         Persatuan: ketika di medan perang, tidak mungkin seseorang melawan penjajah hanya sendirian, mereka pasti butuh orang lain. Dengan orang lain pun agar rencana dapat berjalan dengan lancar, maka mereka harus memupuk rasa kebersamaan dan persatuan. Dengan rasa persatuan kita tidak mudah akan terpecahkan, dengan rasa persatuan juga golongan muda dan golongan tua pada saat itu bersatu sehingga Ir.soekarno dapat memproklamasikan kemerdekaan indonesia tepat pada tanggal 17 Agusutus 1945, dan pengibaran bendera merah putih pun dapat berkibar, akhirnya Indonesia pun merdeka.
Ayolah teman-teman! Jangan kita sia-siakan hidup kita hanya untuk berfoya-foya. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain jangan jadi orang yang dibenci. Hargai apa yang telah pahlawan lakukan untuk kita sebagai penerusnya. Mari kita bangkit! Mari kita coba untuk membenahi diri kita masing-masing. Sekarang saatnya untuk memikirkan masa depan yang baik bagi bangsa, jangan hanya memikirkan hari ini dan diri sendiri dengan berfoya-foya dan merusak negeri ini, belajar dari masa lalu adalah hal penting!. Dengan melihat masa lalu kita bisa tahu dan mengerti ketika pejuang membawa nama Indonesia. Jangan hanya menjadi parasit, yang hanya bisa merusak dan menyesatkan Indonesia karena tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat.
Sebelum kita melihat ke luar, berkelilinglah melihat negeri kita terdahulu. Melihat apa yang kurang dari negeri ini. Coba kita lihat teman-teman kita yang berada di pelosok negeri. Dareah pelosok masih membutuhkan bantuan-bantuan dari kita. Seperti dalam hal pendidikan, kita bisa menyumbangkan ilmu yang telah kita pelajari kepada anak-anak, pemuda ataupun orang tua. Ilmu  yang telah di ajarkan akan selalu bermanfaat sepanjang masa.
Mulailah belajar menjadi pemimpin yang baik. Agar tidak terjerumus ke hal-hal yang buruk seperti korupsi, koruptor tidak pernah bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Memakan uang rakyat seenaknya saja tanpa memikirkan nasib orang-orang terdekatnya. Maka tanggung jawab juga perlu di tanamkan di diri kita, tanggung jawab ketika mengerjakan tugas-tugas yang diberikan orang tua, teman ataupun juga guru di sekolah. Jujur juga hal yang penting yang harus ada dalam di diri kita. Mulai sekarang hentikan tindakan-tindakan bodoh jika perlu hilangkan! Masa depan ada di tangan kita kawan! Saatnya membuat masa depan bangsa yang indah. Buat bangga mereka.

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi dan jaya..
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja puja bangsa..
Disana tempat lahir beta
Di buai di besarkan bunda..
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata..

Diakhir ini saya hanya bisa menyampaikan, kita adalah satu. Satu dalam hal apapun. Kita terlahir dalam satu tanah kebanggan kita, tanah yang menyimpan banyak cerita dan kenangan. Dari generasi ke generasi, kami tetap satu di tanah ini, 1 tanah air. Kita juga satu dalam kebersamaan, saling menghargai dan menghormati, dan juga satu tujuan. Inilah satu yang sangat hebat dan kuat, kamu adalah 1 bangsa. Satu dalam bahasa, ikon komunikasi yang akan selau digunakan dari lahir hingga mati. Hingga negeri lain bisa mengenal bahkan mempelajari bahasa kami, kami tetap menggunakan 1 bahasa.
Kami satu! satu! satu!
1 TANAH AIR, 1 BANGSA, 1 BAHASA!!!!
Merdeka tanah airku!! Kami pemuda indonesia akan membuatmu bangga!!
Pahlawanku!! Takkan kami sia-siakan begitu saja perjuanganmu!!
Majulah Indonesia!!

Begitulah yang dapat saya sampaikan, jika saya menjadi sosok pemimpin di negeri ini saya ingin membentuk karakter pemuda yang baik. Seperti:
·         Jujur
·         Bertanggug jawab
·         Saling menghargai
·         Rajin
·         Kerja keras
·         Rendah hati
·         Sopan dan santun
·         Ramah
·         Peduli kepada sesama
Itulah yang ingin saya harapkan dari para pemuda dan pemudi masa kini. Agar terciptanya kedamaian, kebahagian, dan juga kebersamaan. Indonesia adalah negeri yang indah akan beribu-ribu pulaunya, budaya, latar belakang sejarah, massyarakat, dan juga akan pemuda dan pemudinya.  Pemuda dan pemudi Indonesia adalah yang terhebat, semangat dan kebersamaan tidak akan menyebabkan munculnya perpecahan. Saya menginginkan kejadian-kejadian yag pernah di perbuat oleh pemuda pemudi tidak akan terulang lagi untuk seterusnya. Jika kita bisa bersama di masa lalu, maka untuk masa kini dan masa yang akan datang kita akan tetap terus bersama. MAJULAH INDONESIA!!





Daftar Pustaka:
2.      Siauw.Y, felix.2013. Udah Putusin Aja. Bandung: Mizania