Jumat, 07 Maret 2014

1 Tanah Air, 1 Bangsa, 1 Bahasa

           

“satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita” apakah lagu ini masih terngiang di hati para pemuda saat ini? Apakah kata satu nusa, satu bangsa, satu bahasa masih tercemin dalam sikap-sikap pemuda kebanyakan di Indonesia? Ini merupakan pertanyaan yang masih saya pikirkan. Lagunya sih hafal..., tapi penerapannya sangat langka saya temukan di kalangan pemuda, penjiwaan dalam lagu ini semakin memudar dan musnah. Lagu yang telah di ciptakan atas rasa senang ketika para pemuda yang pemberani dahulu dapat mengalahkan para penjajah di atas tanah pijakan kita, tumpah darah kita. Mereka bersatu dengan senjata seadanya melawan para penjajah! Jika kita lihat saat ini, pertumpahan darah terjadi diantara kita sendiri. Terutama para pemuda yang sering membuat kekacauan yang beritanya terus menjamur melalui media cetak, elektronik maupun dari mulut ke mulut. Kesan pertama melihat berita semacam ini adalah ‘Ngeri’. Dintaranya adalah tawuran antar pelajar, demo anarkis para mahasiswa, bahkan karena masalah ‘Virus Merah Jambu’ bisa sampai menelan korban. Tawuran sama sekali tidak menguntungkan, tapi mengapa harus dilakukan. Apakah dengan memenangkan keegoisan diri sendiri dapat membuat orang lain merasa bangga. Itu adalah tindakan yang bodoh dan tidak mencerminkan sama sekali para pemuda Indonesia. Apabila semua pemuda Indonesia bergantung pada keegoisan diri,apa kata dunia? Bukankah pemuda adalah cikal bakal penerus bangsa?
Jika terus-menerus seperti ini, maka apa yang akan terjadi? Apakah negeri ini akan damai, makmur dan sejahtera? Seperti yang orang lain inginkan. Jika di ingat, perjuangan para pahlawan kita yang berjuang meminta hak kemerdekaan selama berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun, dengan darah dan air mata mereka berjuang. 85 tahun yang lalu, gagasan besar terjadi dari para pemuda-pemuda Indonesia, tepatnya pada tanggal 28 0ktober 1928 di Jakarta Pusat terdapat sebuah pertemuan yang dinamakan KONGRES PEMUDA II.
              Para pemuda mengikrarkan teks yang disebut dengan teks SUMPAH PEMUDA. Yang berisi:
SOEMPAH PEMOEDA
·         Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
·         Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
·         Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Makna dari isi teks tersebut adalah 1 tanah Indonesia yang artinya kita mempunyai 1 tanah yang harus kita banggakan, tanah tempat kita lahir dan berpijak saat ini. Tanah tempat kita bersatu untuk seterusnya. Tanah yang akan kita perjuangkan hingga titik darah penghabisan. 1 bangsa Indonesia yang artinya kita lahir di Indonesia dan akan selamanya tetap menjadi bagian dari Indonesia. Walaupun jika kita berada di suatu tempat, tapi tetap kita ini terlahir di Indonesia. 1 bahasa yang artinya kita memiliki satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia yang akan selalu menjadi ikon komunikasi di Indonesia walaupun masih banyak masyarakat menggunakan bahasa daerah. Namun, bahasa yang menjadi kita satu kesatuan adalah baahasa Indonesia. Dan pada hari itu juga lagu Indonesia Raya di ciptakan oleh W.R.Supratman dan di kumandangkan pertama kali pada hari tersebut.
Dalam memaknai hari Sumpah Pemuda ini di harapkan para pemuuda dan pemudi Indonesia dapat bersatu dan juga agar dapat menjadi semangat bagi para pemuda untuk tidak mudah putus asa dan menyerah begitu saja dengan apa yang sedang di alami. Dan juga dapat menunjukan bahwa kita ini satu dalam hal apapun tidak ada perbedaan agama, latar belakang dan golongan di antara para pemuda. Sebagai perekat agar tidak terjadi perpecahan di antara sesama, saling menghormati dan menyayangi. Dan dapat menunjukan bahwa kita akan tetap satu di tanah air tercinta ini, tetap satu bangsa di negeri ini dan satu bahasa sebagai bahasa persatuan kita.

Jika kita lihat saat ini, apakah para pemuda saat ini mencerminkan makna dari isi Sumpah Pemuda. Apakah mereka menjalankan apa yang telah di ‘Sumpahkan’nya itu?. Fakta yang telah terjadi sekarang adalah maraknya aksi tawuran, pembunuhan dan pemerkosaan di kalangan pemuda. Bahkan dari tahun ke tahun pengguna narkoba semakin banyak di kalangan pemuda. Hampir setiap hari masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta di buat khawatir karena aksi-aksi para pemuda tingkat pelajar SMA/SMK yang suka membuat ricuh dengan tawuran, yang di dalamnya terjadi saling melempar batu, kayu, bahakan ada yang membawa senjata tajam untuk mengalahkan lawannya. Nyawa pun sempat melayang dari beberapa orang yang terlibat maupun yang tidak terlibat dalam aksi tawuran tersebut. Warga sekitar pun yang tinggal di tempat kejadian tawuran juga merasakan dampak dari tawuran tersebut semisal: kaca yang pecah, kebakaran rumah,  dan kerusakan benda-benda rumah yang lainnya. Dalam hal ini, polisi pun sempat mencegah beberapa aksi tawuran di beberapa titik tempat sering terjadinya tawuran, tapi hal itu percuma saja bahkan polisi pun juga di buat luka-luka. Apakah pemuda negeri kita harus selalu seperti ini?
Pembunuhan juga sering terjadi di kalangan pemuda, salah satu penyebabnya adalah ‘Virus Merah Jambu’. Cinta bisa menjadi penyebanya, jika ada seorang pemuda tidak menyukai jika kekasihnya dekat dengan teman pemuda yang lain. Hingga pada akhirnya, muncul rasa cemburu yang menyebabkan munculnya amarah yang menginginkan jika teman dekat kekasihnya itu tiada, dan pada akhirnya pemuda itu berfikir untuk membunuhnya dan segera merencanakan aksinya. Hanya karena cemburu nyawa orang bisa melayang begitu saja. Apakah aksi ini harus terus berjalan di kalangan pemuda Indonesia?
Pemerkosaan dapat terjadi juga di kalangan pemuda. Seks bebas, hingga rasa ingin mencoba obat-obat yang terlarang. Pemudi pun menjadi bulan-bulanan para pemuda yang ‘tidak waras’. Bahkan tak jarang pemuda tidak sungkan-sungkan untuk menyuruh pemudi untuk mengarbosi. Data BKKBN tahun 2010 menunjukkan:
Ø  Remaja yang hilang keperawanannya:
·         JABODETABEK: 51%
·         SURABAYA: 54%
·         YOGYAKARTA: 37%
·         BANDUNG: 47%
Dan KPAI mendapatkan hasil yang mencengangkan dari 12 kota besar di Indonesia:
·         92% pelajar pernah melakukan kissing, petting, dan oral sex
·         62% pernah melakukan hubungan intim
·         22,7% siswi SMA pernah melakukan aborsi
Apakah pemuda Indonesia akan berlaku seperti ini? Astaghfirullah! Mau jadi apa negeri kita ke depan? Kenapa negeri ini menjadi sangat menakutkan.
Coba kita ingat  perjuangan pahlawan-pahlawan terdahulu yang telah membebaskan negeri ini dari genggaman para penjajah. Apakah kita sudah lupa! Kenapa kita hanya bisa semena-mena memporak-porandakan negeri yang dulu telah di pertahankan oleh pejuang kita. Bahkan kita merusak negeri sendiri, itu lebih ‘keji’ daripada penjajah. Pejuang kita telah mempertaruhkan nyawanya hanya untuk kebebasan negeri ini dan kenyamanan untuk kelangsungan anak cucunya untuk hidup dengan aman. Tapi apa yang terjadi? Setelah 68 tahun kita merayakan kemerdekaan tanah air kita ini, tapi dari tahun ke tahun justru keadannya semakin buruk. Seharusnya bukan orang yang telah tua yang memikirkan nasib negeri kita, bukan presiden, MPR, DPR atau yang lainnya. Tapi ini adalah tugas kita, tugas yang muda. Seperti yang pernah dikatakan Ir.soekarno “berikan saya 10 pemuda, maka dapat menguncangkan dunia”. Jika yang dikatakan bapak Ir.soekarno hanyalah 10 pemuda saja dapat mengguncangkan dunia, maka apa yang terjadi  jika para pemuda Indonesia bersatu dari Sabang hingga Merauke. Sebaiknya kita mencontoh sikap-sikap pahlawan yang harus kita contoh. Seperti:
·         Keberanian: keberanian disini bukan berarti berani dalam hal-hal negatif tapi diambil yang positifnya saja. Keberaniannya untuk menjadi pemimpin yang baik, keberanian untuk melawan hal-hal yang buruk.
·         Semangat: semangat untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif, agar tidak putus asa, dengan selalu semangat akan membuat kegiatan apapun yang kita kerjakan tidak akan terasa berat. Tidak mudah ngantuk dan malas-malasan. Ajang perlombaan dapat menumbuhkan rasa semangat dalam diri kita
·         Persatuan: ketika di medan perang, tidak mungkin seseorang melawan penjajah hanya sendirian, mereka pasti butuh orang lain. Dengan orang lain pun agar rencana dapat berjalan dengan lancar, maka mereka harus memupuk rasa kebersamaan dan persatuan. Dengan rasa persatuan kita tidak mudah akan terpecahkan, dengan rasa persatuan juga golongan muda dan golongan tua pada saat itu bersatu sehingga Ir.soekarno dapat memproklamasikan kemerdekaan indonesia tepat pada tanggal 17 Agusutus 1945, dan pengibaran bendera merah putih pun dapat berkibar, akhirnya Indonesia pun merdeka.
Ayolah teman-teman! Jangan kita sia-siakan hidup kita hanya untuk berfoya-foya. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain jangan jadi orang yang dibenci. Hargai apa yang telah pahlawan lakukan untuk kita sebagai penerusnya. Mari kita bangkit! Mari kita coba untuk membenahi diri kita masing-masing. Sekarang saatnya untuk memikirkan masa depan yang baik bagi bangsa, jangan hanya memikirkan hari ini dan diri sendiri dengan berfoya-foya dan merusak negeri ini, belajar dari masa lalu adalah hal penting!. Dengan melihat masa lalu kita bisa tahu dan mengerti ketika pejuang membawa nama Indonesia. Jangan hanya menjadi parasit, yang hanya bisa merusak dan menyesatkan Indonesia karena tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat.
Sebelum kita melihat ke luar, berkelilinglah melihat negeri kita terdahulu. Melihat apa yang kurang dari negeri ini. Coba kita lihat teman-teman kita yang berada di pelosok negeri. Dareah pelosok masih membutuhkan bantuan-bantuan dari kita. Seperti dalam hal pendidikan, kita bisa menyumbangkan ilmu yang telah kita pelajari kepada anak-anak, pemuda ataupun orang tua. Ilmu  yang telah di ajarkan akan selalu bermanfaat sepanjang masa.
Mulailah belajar menjadi pemimpin yang baik. Agar tidak terjerumus ke hal-hal yang buruk seperti korupsi, koruptor tidak pernah bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Memakan uang rakyat seenaknya saja tanpa memikirkan nasib orang-orang terdekatnya. Maka tanggung jawab juga perlu di tanamkan di diri kita, tanggung jawab ketika mengerjakan tugas-tugas yang diberikan orang tua, teman ataupun juga guru di sekolah. Jujur juga hal yang penting yang harus ada dalam di diri kita. Mulai sekarang hentikan tindakan-tindakan bodoh jika perlu hilangkan! Masa depan ada di tangan kita kawan! Saatnya membuat masa depan bangsa yang indah. Buat bangga mereka.

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi dan jaya..
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja puja bangsa..
Disana tempat lahir beta
Di buai di besarkan bunda..
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata..

Diakhir ini saya hanya bisa menyampaikan, kita adalah satu. Satu dalam hal apapun. Kita terlahir dalam satu tanah kebanggan kita, tanah yang menyimpan banyak cerita dan kenangan. Dari generasi ke generasi, kami tetap satu di tanah ini, 1 tanah air. Kita juga satu dalam kebersamaan, saling menghargai dan menghormati, dan juga satu tujuan. Inilah satu yang sangat hebat dan kuat, kamu adalah 1 bangsa. Satu dalam bahasa, ikon komunikasi yang akan selau digunakan dari lahir hingga mati. Hingga negeri lain bisa mengenal bahkan mempelajari bahasa kami, kami tetap menggunakan 1 bahasa.
Kami satu! satu! satu!
1 TANAH AIR, 1 BANGSA, 1 BAHASA!!!!
Merdeka tanah airku!! Kami pemuda indonesia akan membuatmu bangga!!
Pahlawanku!! Takkan kami sia-siakan begitu saja perjuanganmu!!
Majulah Indonesia!!

Begitulah yang dapat saya sampaikan, jika saya menjadi sosok pemimpin di negeri ini saya ingin membentuk karakter pemuda yang baik. Seperti:
·         Jujur
·         Bertanggug jawab
·         Saling menghargai
·         Rajin
·         Kerja keras
·         Rendah hati
·         Sopan dan santun
·         Ramah
·         Peduli kepada sesama
Itulah yang ingin saya harapkan dari para pemuda dan pemudi masa kini. Agar terciptanya kedamaian, kebahagian, dan juga kebersamaan. Indonesia adalah negeri yang indah akan beribu-ribu pulaunya, budaya, latar belakang sejarah, massyarakat, dan juga akan pemuda dan pemudinya.  Pemuda dan pemudi Indonesia adalah yang terhebat, semangat dan kebersamaan tidak akan menyebabkan munculnya perpecahan. Saya menginginkan kejadian-kejadian yag pernah di perbuat oleh pemuda pemudi tidak akan terulang lagi untuk seterusnya. Jika kita bisa bersama di masa lalu, maka untuk masa kini dan masa yang akan datang kita akan tetap terus bersama. MAJULAH INDONESIA!!





Daftar Pustaka:
2.      Siauw.Y, felix.2013. Udah Putusin Aja. Bandung: Mizania



                         



0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar